Pembangunan
Ekonomi dan Kewirausahaan
Pertumbuhan dan
perkembangan suatu bangsa tidak hanya tergantung pada pertumbuhan ekonomi atau
kestabilan politik bangsa itu sendiri, melainkan sebagian besar terletak pada
bagaimana kemampuan dan kemauan serta semangat sumber daya manusianya sebagai
aset utama dan terbesar dalam mengembangkan potensi bangsa. Semua sadar bahwa
mereka yang hidup pada masa sekarang selalu menginginkan kehidupan yang lebih
baik dari hari kemarin. Padahal kehidupan masa sekarang adalah merupakan hari
kemarin bagi mereka yang hidup di masa yang akan datang. Keadaan masa depan
tidak mudah diramal, namun dapat dipastikan bahwa ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek) merupakan sumber penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan
kemajuan kehidupan masyarakat di sebagian besar negara dunia.
Iptek dan
perkembangannya nantinya akan menghasilkan hal-hal yang baru dengan laju yang
pesat, baik berupa barang dan jasa; layanan komunikasi baru tata cara kegiatan
ekonomi. Pengaruh-pengaruh tersebut akan mendunia, melewati batas-batas negara
yang meliputi berbagai segi kehidupan. Dalam bidang ekonomi akan menyebabkan
pasar yang semakin terbuka dan bebas yang menyebabkan arus barang dan jasa
serta tenaga kerja akan melintas batas negara tanpa hambatan. Keadaan ini
merupakan tantangan sekaligus peluang bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara,
yang mana di Indonesia, hal ini dalam PJP II ini merupakan titik berat
pembangunan nasional yang seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM).
1.
Menumbuhkan Minat
Berwirausaha
Semakin maju
suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, maka semakin dirasakan
pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh
wirausahawan yang berarti karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah
tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak
membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasannya.
Manfaat adanya wirausaha banyak sekali. Lebih rinci manfaatnya antara lain:
1. Menambah daya
tampung tenaga kerja.
2. Sebagai generator
pembangunan lingkungan.
3. Menjadi contoh bagi
anggota masyarakat lain.
4. Selalu menghormati
hukum dam peraturan yang berlaku.
5. Berusaha memberi
bantuan kepada orang.
Melihat
banyaknya manfaat wirausaha di atas, maka ada dua Darma Bakti wirausaha terhadap
pembangunan bangsa, yaitu:
1.
Sebagai pengusaha, memberikan Dharma baktinya
melancarkan proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Wirausaha mengatasi
kesulitan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat.
2.
Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi,
meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.
2.
Kebutuhan akan Wirausaha
Sebagai individu
yang mempunyai kenalurian untuk melihat benda materi sedemikian rupa yang
kemudian terbukti benar, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk
menaklukkan cara berpikir lamban dam malas. Seorang wirausahawan mempunyai
peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang merupakan gabungan dari lima
hal, yaitu:
§ Pengenalan barang
dan jasa baru
§ Metode produksi
baru
§ Sumber bahan mentah
baru
§ Pasar-pasar baru
dan
§ Organisasi industri
baru
3.
Pengertian wiraswasta dan
Wirausaha
Istilah
wirausaha sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wiraswasta. Di dalam
berbagi literatur dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan
wirausaha, demikian pula penggunaan istilah wirausaha seperti sama dengan
wiraswasta.
Daoed Yoesoef
menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:
1. Memimpin usaha,
baik secara teknis dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek fungsionil seperti
berikut :
a. Memiliki, dipandang
dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner) atau secara bagian
(co-owner)
b. Mengurus dalam
kapasitas sebagai penanggung jawab, sebagai manager
2. Memburu keuntungan
dan manfaat secara maksimal.
3. Membawa usaha ke
arah kemajuan, perluasan, perkembangan, melalui jalan kepemimpinan ekonomi,
demi :
a. Kenaikan prestise
b. Kebebasan
(independence), kekuasaan dan kehormatan
c. Kontinuitas usaha
Jadi ciri-ciri seorang wiraswasta ialah:
§ perilaku orangnya
terpuji, disiplin, jujur, tekun
§ Berani menanggung
resiko dengan penuh perhitungan yang matang
§ Mempunyai daya
kreasi, motivasi dan imajinasi
§ Hidup efisien,
tidak boros, tidak pamer kekayaan (demonstration effect).
Wirausaha
Menurut Savary,
yang dimaksud dengan entrepreneur ialah orang yang membeli barang dengan harga
pasti, meskipun orang itu belum tahu dengan harga berapakah barang (atau guna
ekonomi) itu akan dijual kemudian.
Dari berbagai
pendapat, dapatlah kiranya diketengahkan adanya perbedaan-perbedaan pendapat
apa yang disebut entrepreneur:
·
Ada yang mengartikan sebagai orang yang menanggung resiko
·
Ada yang mengartikan sebagai orang yang mengurus
perusahaan
·
Ada yang mengartikan sebagai orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal
4.
Faktor Penyebab
Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha
Zimmerer
mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam
menjalankan usaha barunya, adalah:
a. Tidak kompeten
dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usah merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang
berhasil.
b. Kurang
berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha,
kemampuan mengkoordinasikan, ketrampilan mengelola sumber daya manusia, maupun
kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
c. Kurang dapat
mengendalikan keuangan. Agar Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan
kewirausahaan, Zimmerer mengemukakan beberapa potensi yang membuat seseorang
mundur dari kewirausahaan, yaitu:
1.1.
Keuntungan dan Kerugian
berwirausaha
Keuntungan dan
kerugian kewirausahaan identik dengan keuntungan dan kerugian pada usaha kecil
milik sendiri. Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl mengemukakan keuntungan dan
kerugian kewirausahaan sebagai berikut:
Keuntungan kewirausahaan:
1. Otonomi.
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat
membuat wirausaha menjadi seorang "boss" yang penuh kepuasan.
2. Tantangan awal dan
perasaan motif berprestasi
Tantangan awal atau perasaan bermotivasi
yang tinggi merupakan hal menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep
usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3. Kontrol finansial.
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa
sebagai kekayaan milik sendiri.
Kerugian kewirausahaan:
Di samping
beberapa keuntungan seperti di atas, dengan berwirausaha juga memiliki beberapa
kerugian, yaitu:
1. Pengorbanan
Personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan memerlukan waktu yang
lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi.
Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung
jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan,
personil maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya Margin
keuntungan dan kemungkinan gagal
Karena wirausaha menggunakan keuangan
yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka profit margin yang diperoleh akan
relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
1.2.
Beberapa kelemahan
Wirausaha Indonesia.
Lebih rinci
kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sifat mentalitet
yang meremehkan mutu
2. Sifat mentalitet
yang suka menerabas
3. Sifat tak percaya
kepada diri sendiri
4. Sifat tak
berdisiplin murni
5. Sifat mentalitet
yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh.
SIFAT YANG
PERLU DIMILIKI WIRAUSAHAWAN
Seorang
wirausahawn haruslah seorang yang mampu melihat ke depan, berfikir dengan penuh
perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya.
Seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (BN. Marbun).
Ciri-ciri
|
Watak
|
· Percaya diri
|
-
Kepercayaan (keteguhan)
-
Ketidaktergantungan, kepribadian yang mantap
-
Optimisme
|
· Berorientasi
tugas dan hasil
|
-
Kebutuhan atau haus akan prestasi
-
Berorientasi laba atau hasil
-
Tekun dan tabah
-
Tekad, kerja keras, motivasi
- Energik dan Penuh inisiatif.
|
· Pengambil resiko
|
-
Mampu mengambil resiko
-
Suka pada tantangan
|
· Kepemimpinan
|
-
Mampu memimpin
-
Data bergaul dengan orang lain
-
Menanggapi saran dan kritik
|
· Keorisinilan
|
-
Inovatif (pembaharu) -
Fleksibel
-
Banyak sumber -
Serba bisa
-
Mengetahui banyak
|
·
Berorientasi ke masa depan
|
-
Pandangan ke depan
-
Perseptif
|
· Kreativitas
|
-
Produk barang baru
-
Produk barang daur ulang
-
Produk barang modifikasi
|
Demikian banyak
ciri khas wirausaha dan anda perlu memilikinya. Akan tetapi, jika tidak semua
bisa anda miliki, tak jadi masalah, dengan memiliki sebagian pun cukup.
2.1.
Percaya Diri
Sifat-sifat utama
di atas dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh
pendapat dan saran orang lain. Akan tetapi, saran-saran orang lain jangan
ditolak mentah-mentah, pakai itu sebagai masukan untuk dipertimbangkan,
kemudian anda harus memutuskan segera. Anda harus optimis, orang optimis asal
tidak ngawur, Insya Allah bisnisnya akan berhasil.
Orang yang
tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya.
Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan sudah mencapai tingkat
maturity. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada
orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis.
Dia tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini
2.2.
Pengambilan Resiko
Anak muda sering
dikatakan selalu menyenangi tantangan. Mereka tidak takut mati. Inilah salah
satu faktor pendorong anak muda menyenangi olah raga yang penuh dengan risiko
dan tantangan, seperti balap motor di jalan raya, kebut-kebutan, balap mobil
milik orang tuanya, tetapi contoh-contoh tersebut dalam arti negatif. Olah raga
beresiko yang positif ialah panjat tebing, mendaki gunung, arung jeram, motor
cross, karate atau olah raga bela diri dan sebagainya.
Ciri-ciri dan
watak seperti ini dibawa didalam wirausaha yang juga penuh resiko dan tantangan
seperti, persaingan, harga naik turun, barang tidak laku dan sebagainya. Namun
semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan
sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah
terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.
2.3.
Kepemimpinan
Sifat
kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masing individu. Namun sekarang ini,
sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung kepada
masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang
yang dipimpin.
Ada
pemimpin yang disenangi oleh bawahan., mudah memimpin sekelompok orang, ia
diikuti, dipercayai oleh bawahannya. Namun ada pula pimpinan yang tidak
disenangi oleh bawahan, atau dia tidak senang pada bawahannya, ia banyak curiga
pada bawahannya.
2.4.
Keorisinilan
Sifat orisinil
ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinil disini
ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat
sendiri, ada ide yang orisinil ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
Orisinil tidak
berarti baru sama sekali, tetap produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi
baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga
melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan
tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.
2.5.
Berorientasi ke Masa Depan
Seorang
wirausahawan haruslah prespektif, mempunyai visi masa depan, apa yang hendak
dilakukan, apa yang ingin ia capai? Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk
sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh karena itu, faktor kontinuitasnya harus
dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan, seorang wirausahawan harus
menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang
akan dilaksanakan.
Fadel Muhammad menyatakan
ada tujuh ciri yang merupakan identitas melekat pada diri seorang wirausaha.
1. Kepemimpinan
2. Inovasi
3. Cara Pengambilan
Keputusan.
4. Sikap Tanggap
Terhadap Perubahan
5. Bekerja Ekonomis
dan Efisien.
6. Visi Masa Depan.
7. Sikap Terhadap
Resiko
2.6.
Kreativitas
Sifat
Keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan
tugasnya. Apa yang dikatakan kreatif ? Carol Kinsey Goman menulis:
Contoh kegiatan
kreatifitas:
-
Pencipta sepatu roda-gabungan antara sepatu dengan
roda
-
Anak-anak menyusun permainan balok-balok, ia bisa
berkreasi membuat berbagai bentuk susunan balok, yang tadinya belum ia kenal.
-
Seorang ibu membuat kejutan, masakan atau kue
dengan resep baru sebagai hasil eksperimen nya.
-
Di laboratorium seorang siswa mencoba berbagai
eksperimen.
Jadi kreatifitas
adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat
hubungan-hubungan baru antara unsur data variabel yang sudah ada sebelumnya.
Hubungan Kreatifitas dengan Intelegensi
Kreatifitas dan intelegensi mempunyai perbedaan.
Orang yang kreatif belum tentu intelegensinya tinggi dan sebaliknya. Para
peneliti membuat empat variasi hubungan kreatifitas dengan intelegensi yaitu:
1. Kreatifitas rendah,
intelegensi rendah
2. Kreatifitas tinggi,
intelegensi tinggi
3. Kreatifitas rendah,
intelegensi tinggi
4. Kreatifitas tinggi,
intelegensi rendah
Bagi kalangan
wirausaha, tingkat kreatifitas ini akan sangat menunjang kemajuan bisnisnya.
Fenomena ini dapat dilihat pada masyarakat Jepang. Orang Jepang sangat terkenal
dengan keuletan mereka, sehingga mengalami kemajuan luar biasa setelah Perang
Dunia II. Apa sebenarnya rahasia orang Jepang tersebut ?
Perilaku positif
orang Jepang sangat menunjang keberhasilan bisnis mereka antara lain:
1. Orang Jepang selalu
bertindak ekonomis, bahkan kadang-kadang terkesan pelit.
2. Daya tahan dan
kegigihan orang Jepang dalam bekerja sehingga mereka mampu berprestasi
maksimal.
3. Tidak cepat puas
dengan hasil kerjanya.
4. Mereka sanggup
bekerja lama dan keras, tidak ingin cepat-cepat menduduki jabatan.
5. Orang Jepang
memiliki orientasi futuristik yang kuat. Pandangan mereka jauh ke depan,
sehingga semua dapat direncanakan sejak dini, tidak terburu-buru. Mereka
bekerja terencana, gigih, tabah, dan percaya diri.
Melalui kerja
keras, mereka yakin dapat mencapai apa yang dimaksud "Satori" yaitu
tingkat berfikir tertinggi pada orang Jepang. Satori adalah lintasan tilikan
yang datang tiba-tiba, menemukan pemecahan masalah tiba-tiba. Satori terjadi
tatkala berfikir logis, imajinatif, dan intuitif. Hal ini dapat dicapai dengan
bekerja keras.
MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
Satu-satunya
unsur terpenting dalam memformulasikan kesuksesan khususnya bidang
kewirausahaan adalah mengetahui cara berhubungan baik dengan orang banyak. Para
pengusaha yang telah berhasil dengan gemilang mengakui pentingnya peranan orang
lain dalam kesuksesan mereka. A.H. Smith, mantan presiden perusahaan kereta api
di Amerika Serikat, berkata, “Kereta api adalah 95 persen manusia dan 5
perse4nnya besi”. Pengamatannya menggambarkan apa yang diketahui orang-orang
sukses lainnya serta telah dibuktikan oleh sejumlah studi ilmiah. Bila anda
tahu kiat bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain, berarti 85 persen anda
telah berada di jalan, menuju sukses dalam usaha, pekerjaan atau profesi
apapun. Inipun berarti 99 persen anda telah memasuki jalan menuju kebahagiaan
pribadi.
Perlu digaris
bawahi bahwa hubungan dapat membuat kita berhasil ataupun sebaliknya. Mutu
suatu hubungan misalnya dalam keluarga, pasangan hidup, akan menentukan
bagaimana hubungan kita dengan anak-anak dan anggota keluarga yang lain.
Hubungan keluarga kita turut menentukan bentuk hubungan kita dengan orang lain.
Demikian pula mutu hubungan kita dengan sesama rekan, atasan dan pegawai,
sebagian besar menentukan kesuksesan ataupun kegagalan kita dalam dunia usaha.
Semua keahlian dan keterampilan teknis di dunia ini tidak akan dapat membuat
seseorang mampu mencapai sesuatu yang diinginkan, kecuali jika ia bisa
mengembangkan hubungan yang baik dengan orang lain. Bila anda ingin sukses
dalam hidup ini, apa pun tujuan atau profesi yang anda pilih, anda harus
belajar mengembangkan hubungan yang baik dengan orang banyak.
4.1.
Cara Menjalin Hubungan
yang Baik dengan Orang lain
Kemampuan
mengembangkan hubungan yang baik dengan orang lain bukanlah suatu hal yang
sulit. Keterampilan orang yang baik tidak terbatas pada orang yang dilahirkan
dengan kemampuan gaib, meskipun dalam hal ini banyak orang dilahirkan dengan
ketajaman naluri yang luar biasa. Bagi kita umumnya kemampuan yang memungkinkan
seseorang untuk membina hubungan yang baik dapat kita pelajar. Di bawah ini ada
15 pedoman yang dapat membantu anda dalam membina hubungan yang baik dengan
orang banyak.
1. Jangan mementingkan
diri sendiri
2. Berikan mereka
perhatian
3. Kenali mereka lebih
jauh
4. Jangan anggap remeh
nilai seseorang dengan siapa anda berhubungan
5. Jangan mengambil
keuntungan dari orang lain
6. Mintalah nasehat
atau bantuan
7. Bawalah selalu
“sesuatu”
8. Jaga perasaan orang
lain
9. Bersiaplah
memberikan pelayanan kepada orang lain
10. Jadilah seorang
pendengar yang baik
11. Bicaralah dengan
kata-kata yang sesuai dengan minat orang lain.
12. Buatlah orang lain
merasa penting
13. Jadilah orang
yang dapat dipercaya dan konsisten
14. Hindari perdebatan
15. Jadilah seorang
pengamat manusia
4.2.
Orang yang Sukses
Mengembangkan Komunikasi
Tantangan terbesar
dalam berkomunikasi adalah mengerti pikiran, latar belakang dan proses berpikir
pendengar anda. Bila anda tahu in, anda dapat mencegah banyak “gangguan
komunikasi”. Sukses tidak dapat dicapai tanpa hubungan dengan orang lain. Namun
benar juga bahwa bagaimana dan seberapa jauh dan dalamnya hubungan tersebut
ditentukan oleh komunikasi. Keberhasilan suatu pernikahan, pekerjaan dan
hubungan dengan orang lain sebagian besar bergantung pada kemampuan anda
berkomunikasi..
Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan
bila kita mencoba berkomunikasi dengan orang lain.
1. Berhentilah bicara
2. Buatlah orang lain
bersikap santai
3. Bertanyalah
4. Hilangkan gangguan
5. Bersabarlah
6. Bertimbang-rasalah
7. Jangan mencoba
berkomunikasi selagi marah
8. Cegahlah berdebat
dan mengecam
9. Usahakanlah
mendapatkan tanggapan dari pendengar anda
10. Mintalah pendapat
pendengar anda bila tampak ada perdebatan
PELUANG USAHA
Yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai
usaha baru adalah analisa kelayakan usaha tersebut. Tingginya biaya kegagalan
menjadikan perlunya penelitian secara komprehensif dan sistematis variabel
strategis yang menentukan kelayakan dan kemampuan memperoleh laba dari usaha
baru tersebut dalam jangka panjang.
5.1.
Penetapan Kelayakan Usaha
Baru
Banyak dana
telah dikeluarkan di dalam memulai usaha baru. Banyak pula usaha baru yang
mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun dan hanya sedikit saja yang
berhasil dalam usahanya. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha
baru adalah kendali wiraswastawan.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah
:
1. Pengetahuan pasar
yang tidak memadai.
2. Kinerja produk yang
salah
3. Usaha pemasaran dan
penjualan yang tidak efektif.
4. Tidak disadarinya
tekanan persaingan
5. Keusangan produk
yang terlalu cepat
6. Waktu memulai usaha
baru yang tidak tepat
7. Kapitalisasi yang
tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang
berlebih-lebihan pada aset tetap dan kesulitan keuangan yang berkaitan. Masalah
finansial tersebut merupakan salah satu penyebab kegagalan usaha baru.
Suatu analisis
kelayakan yang komprehensif dan sistematis hendaknya mampu mengidentifikasi
masalah di atas jika ada, dan menunjukkan cara untuk mengendalikannya.
Rangkuman di atas menyatakan syarat-syarat yang penting bagi keberhasilan usaha
baru di masa depan, pengetahuan pasar yang memadai, produk yang kompetitif yang
menjalankan fungsinya dengan baik, kesadaran akan situasi persaingan, basis
finansial yang memadai dengan strategi investasi yang tepat, serta waktu
memulai usaha yang tepat. Persyaratan tersebut akan bisa dilakukan oleh
manajemen yang kompeten. Hakekat dari analisa kelayakan bagi usaha baru yang
dimaksudkan adalah menemukan jawaban bagi pertanyaan mendasar yang sangat
sulit: apa yang akan dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan usaha baru
(produk)? Bisakah dijual? Berapakah biayanya? Mampukah produk tersebut
mendatangkan laba?
5.2.
Analisis kelayakan Teknis
Setiap gagasan
kewirausahaan, produksi barang atau penyediaan jasa mempunyai aspek teknis yang
harus dianalisis sebelum usaha implementasi gagasan dilaksanakan. Dua langkah
penting di dalam proses ini adalah:
Evaluasi gagasan
usaha baru hendaknya dimulai dengan identifikasi persyaratan teknis yang kritis
terhadap pasar dan karenanya perlu untuk memenuhi harapan dari pelanggan
potensial. Persyaratan teknis yang paling penting adalah sebagai berikut:
1) Desain fungsional
dari produk dan daya tarik penampilannya.
2) Fleksibilitas,
memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi permintaan
konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan.
3) Daya tahan bahan
baku produk
4) Bisa diandalkan,
kinerja produk seperti yang diharapkan pada kondisi operasi normal.
5) Keamanan produk
tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasi normal
6) Daya guna yang bisa
diterima
7) Kemudahan dan biaya
pemeliharaan yang rendah
8) Standarisasi
melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
9) Kemudahan untuk
diproduksi dan diproses
10) kemudahan untuk
ditangani
2.
Penilaian peluang-peluang pasar
Para
wirausahawan selalu membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang pasar mereka.
Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan. Riset pasar adalah
pengumpulan, pencatatan dan analisa secara sistematis, atas informasi yang
berkaitan dengan pemasaran dan jasa. Riset pasar dapat membuat keputusan
pemasaran yang lebih baik. Riset pasar dapat membantu:
1. Menemukan pasar
yang menguntungkan
2. memilih produk yang
dapat dijual
3. menentukan
perubahan dalam perilaku konsumen
4. meningkatkan
teknik-teknik pemasaran yang lebih baik
5. Merencanakan
sasaran yang realistik
5.2.1.
Analisis Potensi Pasar
Penentuan dan
evaluasi potensi pasar dari usaha bisnis baru yang direncanakan hendaknya
dimulai dengan pengumpulan data-data yang relevan dengan pasar mengenai
pelanggan potensial, memotivasi pembeliannya, kebiasaan membeli, dan dampak
perubahan dalam karakteristik produk pada potensi pasar. Wirausahawan hendaknya
menggunakan pendekatan ilmiah, mereka hendaknya bertumpu pada informasi
obyektif mengenai pelanggan potensial, bisa memilah-milah informasi. Banyak
wirausahawan yang mengabaikan keberadaan pasar, atau mereka hanya melakukan
penelitian pasar untuk membenarkan keyakinan mereka. Wirausahawan yang bijak
akan menggunakan sebagian besar waktu mereka untuk mengidentifikasi pasar
potensial.
5.2.2.
Identifikasi Pasar
potensial
Potensi pasar
adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk jasa tertentu
selama periode waktu yang ditentukan, misalnya satu tahun. Estimasi potensi
pasar melibatkan permintaan sekarang terhadap produk dan proyeksi kecenderungan
pasar di masa mendatang. Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan
mengestimasi potensi pasar adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi
pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa
2. Identifikasi segmen
pasar pokok, yaitu kategori pelanggan yang relatif homogen.
3. Menentukan atau
memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan
volume total dari semua segmen.
5.2.3.
Estimasi hubungan Harga
(Biaya) – Volume
Konsep teoritis
mengenai hubungan antara tingkat harga tertentu dan tingkat penjualannya
dikenal sebagai elastisitas harga permintaan. Elastisitas ini mengukur kepekaan
pembeli terhadap perubahan harga. Jika penurunan kecil pada harga menyebabkan
peningkatan besar pada volume produk yang dijual, elastisitas harga permintaan
adalah tinggi. Jika perubahan besar pada harga hanya menyebabkan perubahan
kecil volume penjualan permintaan dikatakan sebagai tidak elastik (inelastis).
Skala ekonomi
juga harus ditentukan; bagaimana biaya per unit akan berubah dengan semakin
tinggi atau rendahnya tingkat produksi? Untuk menjawab pertanyaan ini wirausahawan
hendaknya menentukan biaya total dari berbagai tingkat produksi dan biaya per
unit keseluruhannya. Selanjutnya mungkin bisa diperoleh ukuran optimum dari
perusahaan. Ukuran optimum didefinisikan sebagai ukuran yang dengan tingkat
teknologi tertentu mempunyai biaya unit rata-rata produksi dan distribusi
terendah.
5.2.4.
Sumber Informasi Pasar
Volume penjualan
kemampuan mendatangkan laba yang mungkin ketika produk baru dipasarkan secara
besar-besaran.
1. Indikasi volume
penjualan pada tingkat harga yang berbeda
2. Indikasi
berhasilnya strategi pemasaran tertentu.
3. Informasi mengenai
pengaruh penting yang membuat konsumen ingin membeli produk tersebut.
Uji coba pasar
juga memberikan kemungkinan peluang dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan.
Proses uji coba mungkin juga mengungkapkan kelemahan atau kekurangan yang
memerlukan perubahan drastis atau bahkan munculnya gagasan usaha baru. Pada
kasus tersebut, uji coba pasar merupakan cara untuk mengurangi kerugian dan
utang-utang.
5.2.5.
Arti Penting Studi
Kelayakan Pasar
Walaupun
penilaian peluang pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu, tugas yang
rumit, adalah perlu bagi wirausahawan untuk melakukan studi kelayakan pasar
dari pada terjun ke dalam usaha baru tanpa persiapan terlebih dahulu.
5.3.
Analisis Kelayakan Finansial
Analisa
kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang
diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan.
Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda, tergantung
pada pemilihan alternatif yang ada bagi sebagian besar usaha baru. Contohnya,
komponen produk baru mungkin perlu dibuat dalam ruangan yang memerlukan
investasi pada mesin produksi dan mungkin juga bangunan. Sebaliknya, pembuatan
produk baru bisa disubkontrakkan kepada pensuplai di luar, disini perusahaan
pada dasarnya menjadi gudang penyimpanan dan operasi pemasaran bisa dilakukan
dengan investasi kecil dalam aset tetap. Pada kasus ini mungkin margin laba
dari perusahaan sangat kecil. Akan tetapi, pengembalian total dari modal yang
diinvestasikan bisa lebih tinggi dibandingkan kasus operasi terintegrasi penuh
di atas. Contoh di atas menunjukkan perbedaan kelayakan finansial dari usaha
baru. Diagram pulang pokok menunjukkan alternatif A (membeli dari sumber luar)
dengan biaya tetap rendah tetapi biaya variabel yang relatif tinggi dan
alternatif B (dibuat di pabrik sendiri) dengan biaya tetap yang tinggi dan
biaya variabel yang rendah.
Analisis
kelayakan finansial dari usaha baru memerlukan pemilihan alternatif untuk diterapkan.
Pendekatan aanalitis bagi malah ini dipusatkan pada empat langkah dasar:
1. Penentuan kebutuhan
finansial total dengan dana-dana yang diperlukan untuk operasional.
2. Penentuan sumber
daya finansial yang tersedi serta biaya-biayanya, yaitu berupa pencapaian
sumber dan dana biaya modal.
3. Penentuan aliran
kas di masa depan yang bisa diharapkan dari operasi dengan cara analisa aliran
kas pada selang waktu yang relatif singkat, biasanya bulanan.
4. Penentuan
pengembalian yang diharapkan melalui analisa pengembalian dari investasi.
5.3.1.
Kebutuhan Finansial Total
Langkah pertama
dalam perhitungan kelayakan finansial adalah analisa semua kewajiban finansial
dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail yang harus dipenuhi usaha baru di
masa depan.
Perkiraan untuk
tiap kategori pengeluaran hendaknya sedetail mungkin untuk tiap periode dan
hendaknya diperhatikan secara seksama ketika tiba waktunya pembayaran tersebut.
Di dalam membuat peramalan kebutuhan finansial yang diharapkan tersebut, harus
diingat bahwa kondisi dinamis seperti perubahan harga mungkin akan sangat
meningkatkan pengeluaran permulaan dan operasional. Demikian pula, ketika
perusahaan berkembang mungkin memerlukan lebih banyak kas untuk menutupi
investasi persediaan dan aset tetap dan mengalami kesenjangan dalam
mengumpulkan piutang yang semakin besar.
Variabel paling
penting yang mempengaruhi kebutuhan finansial perusahaan adalah proyeksi volume
penjualan. Peramalan penjualan biasanya cenderung dibesarkan angkanya dalam
proyeksi kebutuhan finansial. Oleh karena itu, peramalan penjualan yang dibuat
dengan hati-hati menjadi dasar bagi proyeksi kebutuhan finansial. Untuk tujuan
ini perlu menetapkan rasio antara tingkat penjualan dan jenis-jenis pengeluaran
yang dibutuhkan. Contoh, mungkin bisa ditetapkan bahwa investasi tetap yang
diperlukan adalah 30 persen dari penjualan. Karena rasio tersebut stabil, rasio
tersebut mungkin bisa digunakan untuk memproyeksikan kebutuhan finansial.
5.3.2.
Sumber Daya Finansial yang
Tersedia dan Biaya-Biayanya
Langkah kedua
dalam analisa kelayakan finansial adalah proyeksi sumber daya finansial yang
tersedia. Dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan.
Di dalam
menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia harus dibedakan sumber
finansial jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Sumber dana jangka
pendek umumnya adalah sumber dana yang dijadwalkan untuk dilunasi dalam jangka
waktu satu tahun. Dua sumber pokok adalah kredit perdagangan dari pensuplai dan
digambarkan sebagai utang dagang. Dan pinjaman jangka pendek dari bank atau
lembaga keuangan lainnya. (Faktoring, penjualan piutang dagang, juga merupakan
sumber dana jangka pendek. Anjak piutang cenderung mahal untuk perusahaan baru
dan tidak dipertimbangkan dalam analisis kelayakan finansial)
Suku bunga pinjaman
jangka pendek dari bank-bank komersial tergantung pada jenis keamanan yang bisa
diberikan peminjam dan suku bunga umum yang berlaku di pasar. Bank-bank berbeda
sikapnya terhadap resiko. Sebagai akibatnya, mereka menetapkan suku bunga yang
berbeda seusai dengan resiko yang diperhitungkan oleh bank.
5.3.3.
Aliran kas yang
Diantisipasi
Ketika proyeksi
penjualan, kebutuhan modal yang berkaitan, dan sumber daya finansial yang
tersedia diketahui, bisa ditentukan aliran kas yang diantisipasi dan cara
mengatasi aliran kas negatif.
Adalah penting
untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang
diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu. Setiap
perusahaan membutuhkan saldo kas minimum untuk keadaan darurat. Aliran kas
negatif ditambah saldo kas minimum memberikan jumlah yang harus dibiayai.
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi sumber dana untuk memenuhi
kebutuhan finansial setiap periode.
Aliran kas netto
dari usaha baru cenderung sangat negatif pada awal tahun. Pada akhirnya aliran
kas tersebut harus positif dan menghasilkan laba sehingga usaha tersebut
berhasil.
5.3.4.
Pengembalian investasi
yang Diantisipasi
Analisa
kelayakan usaha baru terakhir adalah apakah ia akan menghasilkan pengembalian
pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan. Cara menghitung tingkat
pengembalian adalah dengan menghubungkan pendapatan rata-rata yang diharapkan
selama periode waktu tertentu dengan jumlah investasi total (pengembalian dari
investasi). Atau nilai bersih dari perusahaan hasil saham (return on equity).
Kedua resiko tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil potensial dari peluang
investasi alternatif. Dari perbandingan ini wiraswastawan bisa menilai apakah
hasil yang diharapkan dari usaha baru bisa diterima.
Cara lainnya
adalah dengan menghitung sekarang dari aliran kas netto yang diharapkan dengan
menggunakan biaya modal sebagai tingkat diskonto, menghubungkan jumlah dari
aliran kas netto yang didiskonto dengan investasi total selama periode waktu
tertentu yang menghasilkan rasio pengembalian investasi yang merupakan nilai
sekarang dari probabilitas yang diantisipasi. Cara ketiga untuk menghitung
rasio pengembalian dari investasi adalah dengan menggunakan apa yang dinamakan
sistem Du Pont dari analisis finansial. Pendekatan ini memberikan beberapa
rasio dan menunjukkan bagaimana rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan
kemampuan menghasilkan laba dari investasi.
5.4.
Penilaian Kemampuan
Organisasional
Setiap bisnis
usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis ketrampilan dan bakat untuk
bekerja sama mencapai tujuan organisasional. Bahkan jika produk baru yang
dihasilkan perusahaan sangat baik dan sumber daya finansial melimpah adalah
orang-orang yang merupakan sumber keberhasilan organisasi. Evaluasi kebutuhan
personalia total dan ketrampilan manajerial yang dibutuhkan adalah syarat
analisis usaha baru. Analisis ini mensyaratkan dijawabnya tiga pertanyaan
berikut :
1. Jenis ketrampilan
dan bakat personalia yang bagaimana yang tersedia dan struktur organisasi apa
yang ada?
2. Jenis organisasi
apa dan ketrampilan apa yang pada akhirnya dibutuhkan dalam penerapan usaha
baru yang efektif?
3. Ketrampilan dan
bakat apa yang akan dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan
tumbuh?
5.5.
Analisis Persaingan
Praktis semua
bisnis usaha dalam perekonomian akan menghadapi persaingan. Perusahaan baru
tidak akan bisa bertahan jika ia tidak memberikan dan mempertahankan keuntungan
persaingan seperti produk yang bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik, waktu
penyerahan yang lebih singkat, atau harga yang relatif lebih rendah. Studi
kelayakan usaha baru harus memasukkan analisa tekanan persaingan dan tindakan
yang akan diambil oleh pesaing terhadap tekanan tersebut. Analisa ini hendaknya
dilakukan secara terpisah dari analisis kelayakan pasar, walaupun
masalah-masalah yang dihadapi saling berhubungan.
Setiap bisnis
usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan persaingan: 1) persaingan
langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada
pasar yang sama; 2) tekanan tidak langsung dari barang substitusi (pengganti).
Pendekatan
pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas
berikut.
1. Identifikasi
pesaing besar potensial
2. Identifikasi
berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya
terhadap operasi usaha yang direndahkan.
3. Identifikasi
keuntungan persaingan tertentu dari usaha yang direncanakan dan pengembangan
strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
Analisa ini
mengungkapkan apakah usaha baru yang direncanakan memberikan keuntungan
persaingan yang memadai pada produknya sehingga mampu menghadapi tekanan
persaingan dari pesaing langsung maupun tidak langsung.
JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES
6.1. Mau Kerja Keras
(Capacity for Hard Work)
Kerja keras
merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Rasulullah sangat marah
melihat orang pemalas dan suka berpangku
tangan. Bahkan beliau secara simbolik memberi hadiah kampak dan tali kepada
seorang lelaki agar mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke pasar.
Demikian pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh. Jangan tidur
sesudah subuh cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk hari itu. Akhirnya
laki-laki itu sukses dalam hidupnya.
Sikap kerja
keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini unsur disiplin
memainkan peranan penting. Sebab, bagaimana orang mau bekerja keras jika
disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu, sesuai irama kehidupan, bangun
pagi, siap-siap untuk kerja, mulai kerja, istirahat (tidak terlalu lama dan seterusnya sampai
malam tiba. Malam hari ia tidur (tidak begadang sampai larut malam). Ada satu
lagi elemen penting dalam keberhasilan kerja keras, yaitu berserah diri kepada
Allah Swt. Dengan selalu berdoa kepada-Nya “Ya Allah perbaikilah nasibku,
…dst”. Insya Allah kerja keras yang diiringi dengan do’a akan memperoleh sukses
seorang mahasiswa yang belajar keras tiap malam plus dua setelah shalatnya. Insya Allah soal-soal ujian akan
muncul dari materi yang sudah ia pelajari dan nilai A gampang diraih.
6.2. Bekerjasama dengan Orang Lain (Getting Thing one With and Through people)
Perbanyaklah
teman dengan orang-orang di bawah ataupun dengan orang-orang di atas kita.
Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh serta disiplin menghadapi
atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan tenaga orang lain, maka
tujuan mudah tercapai. Inilah yang disebut “manajemen” yaitu ilmu atau seni
menggunakan tenaga orang lain untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Seorang
wirausahawan mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. Dia tidak suka fitnah,
sok hebat, arogan, tidak suka menyikut, menggunting dalam lipatan, menohok
kawan seiring dan sebagainya. Dia harus berperilaku yang menyenangkan bagi
semua orang, sehingga memudahkannya bekerja sama dalam mencapai keberhasilan.
6.3. Penampilan yang Baik (Good
Appearance)
Ini bukan
berarti penampilan body face/muka yang elok atau paras cantik. Akan tetapi
lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur, disiplin. Banyak orang tertipu dengan rupa nan elok tetapi ternyata
orangnya penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik dan jujur akan disenangi
orang dimana-mana dan akan sukses
bekerja sama dengan siapa saja.
Seorang lulusan
sekolah menengah atau alumni sebuah perguruan tinggi melamar dan diterima
bekerja di sebuah perusahaan. Dia berpenampilan baik seperti diceritakan di
atas, maka dengan cepat ia naik pangkat menduduki posisi kunci dalam perusahaan tersebut.
6.4. Yakin (Self Confidence)
Kita harus
memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha, jangan
ragu dan bimbang. Niatlah bekerja baik, kemudian berserah diri, tawakal kepada
Allah Swt.
Self-confidence
ini diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun,
sabar, tidak Ragu-ragu. setiap hari otaknya selalu berputar membuat rencana dan
perhitungan-perhitungan alternatif. Dia bisa saja menguji buah pikirannya
dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun yang kontra dengan rencananya.
6.5. Pandai Membuat Keputusan (Making Sound
Decision)
Jika anda dihadapkan
pada alternatif, harus memilih, maka buatlah pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi,
boleh minta pendapat orang lain, setelah
itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai
alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan terbaik.
6.6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College
Education)
Zaman sekarang
pendidikan adalah nomor satu. Tenaga tak terdidik harganya murah sekali.
Sebaliknya orang terdidik, memiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar mahal. Benarlah
Rasulullah yang mewajibkan semua Muslim menuntut ilmu dari ayunan sampai ke
liang kubur. Pendidikan ini bukan berarti harus masuk perguruan tinggi,
melainkan pendidikan dalam bentuk kursus-kursus, penalaran di kantor, membaca
buku, dan sebagainya.
Pendidikan
college dalam bentuk diploma akan sangat membantu seseorang menemukan dan
mengembangkan jiwa serta operasional wirausaha. Akan tetapi, hal yang penting
disini ialah adanya tambahan pengetahuan.
6.7. Ambisi untuk Maju (Ambition Drive)
Kita jangan
loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus punya semangat tinggi, mau
berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigih dalam menghadapi pekerjaan dan
tangan, biasanya banyak berhasil dalam kehidupan. Adapun jenis pekerjaan yang
dilakukan profesi apapun yang dihadapi, Kita harus mampu melihat ke depan dan
berjuang untuk menggapai apa yang diidam-idamkan.
6.8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke
dalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas,
menggunakan tutur kata yang enak
didengar, mampu menarik perhatian orang lain. komunikasi baik, diikuti dengan
perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan karir masa
depannya. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat
mencapai puncak karir.