Pages

10/03/15

Makalah leadership dan entrepreneur.



Pembangunan Ekonomi dan Kewirausahaan
Pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa tidak hanya tergantung pada pertumbuhan ekonomi atau kestabilan politik bangsa itu sendiri, melainkan sebagian besar terletak pada bagaimana kemampuan dan kemauan serta semangat sumber daya manusianya sebagai aset utama dan terbesar dalam mengembangkan potensi bangsa. Semua sadar bahwa mereka yang hidup pada masa sekarang selalu menginginkan kehidupan yang lebih baik dari hari kemarin. Padahal kehidupan masa sekarang adalah merupakan hari kemarin bagi mereka yang hidup di masa yang akan datang. Keadaan masa depan tidak mudah diramal, namun dapat dipastikan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) merupakan sumber penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan kemajuan kehidupan masyarakat di sebagian besar negara dunia.
Iptek dan perkembangannya nantinya akan menghasilkan hal-hal yang baru dengan laju yang pesat, baik berupa barang dan jasa; layanan komunikasi baru tata cara kegiatan ekonomi. Pengaruh-pengaruh tersebut akan mendunia, melewati batas-batas negara yang meliputi berbagai segi kehidupan. Dalam bidang ekonomi akan menyebabkan pasar yang semakin terbuka dan bebas yang menyebabkan arus barang dan jasa serta tenaga kerja akan melintas batas negara tanpa hambatan. Keadaan ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara, yang mana di Indonesia, hal ini dalam PJP II ini merupakan titik berat pembangunan nasional yang seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
1.        Menumbuhkan Minat Berwirausaha
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan yang berarti karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasannya.
Manfaat adanya wirausaha banyak sekali. Lebih rinci manfaatnya antara lain:
1.       Menambah daya tampung tenaga kerja.
2.       Sebagai generator pembangunan lingkungan.
3.       Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain.
4.       Selalu menghormati hukum dam peraturan yang berlaku.
5.       Berusaha memberi bantuan kepada orang.
Melihat banyaknya manfaat wirausaha di atas, maka ada dua Darma Bakti wirausaha terhadap pembangunan bangsa, yaitu:
1.        Sebagai pengusaha, memberikan Dharma baktinya melancarkan proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Wirausaha mengatasi kesulitan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat.
2.        Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.
2.        Kebutuhan akan Wirausaha
Sebagai individu yang mempunyai kenalurian untuk melihat benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukkan cara berpikir lamban dam malas. Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang merupakan gabungan dari lima hal, yaitu:
§  Pengenalan barang dan jasa baru
§  Metode produksi baru
§  Sumber bahan mentah baru
§  Pasar-pasar baru dan
§  Organisasi industri baru
3.        Pengertian wiraswasta dan Wirausaha
Istilah wirausaha sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wiraswasta. Di dalam berbagi literatur dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha, demikian pula penggunaan istilah wirausaha seperti sama dengan wiraswasta.
Daoed Yoesoef menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:
1.      Memimpin usaha, baik secara teknis dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek fungsionil seperti berikut :
a.       Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner) atau secara bagian (co-owner)
b.      Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab, sebagai manager
2.      Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal.
3.      Membawa usaha ke arah kemajuan, perluasan, perkembangan, melalui jalan kepemimpinan ekonomi, demi :
a.       Kenaikan prestise
b.      Kebebasan (independence), kekuasaan dan kehormatan
c.       Kontinuitas usaha
Jadi ciri-ciri seorang wiraswasta ialah:
§  perilaku orangnya terpuji, disiplin, jujur, tekun
§  Berani menanggung resiko dengan penuh perhitungan yang matang
§  Mempunyai daya kreasi, motivasi dan imajinasi
§  Hidup efisien, tidak boros, tidak pamer kekayaan (demonstration effect).

Wirausaha

Menurut Savary, yang dimaksud dengan entrepreneur ialah orang yang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum tahu dengan harga berapakah barang (atau guna ekonomi) itu akan dijual kemudian.
Dari berbagai pendapat, dapatlah kiranya diketengahkan adanya perbedaan-perbedaan pendapat apa yang disebut entrepreneur:
·         Ada yang mengartikan sebagai orang yang  menanggung resiko
·         Ada yang mengartikan sebagai orang yang mengurus perusahaan
·         Ada yang mengartikan sebagai orang yang  memobilisasi dan mengalokasikan modal
4.        Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha
Zimmerer mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, adalah:
a.       Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usah merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b.      Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, ketrampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
c.       Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan, Zimmerer mengemukakan beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan, yaitu:
1.1.       Keuntungan dan Kerugian berwirausaha
Keuntungan dan kerugian kewirausahaan identik dengan keuntungan dan kerugian pada usaha kecil milik sendiri. Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl mengemukakan keuntungan dan kerugian kewirausahaan sebagai berikut:
Keuntungan kewirausahaan:
1.      Otonomi.
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang "boss" yang penuh kepuasan.
2.      Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Tantangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3.      Kontrol finansial.
     Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa sebagai kekayaan milik sendiri.
Kerugian kewirausahaan:
Di samping beberapa keuntungan seperti di atas, dengan berwirausaha juga memiliki beberapa kerugian, yaitu:
1.      Pengorbanan Personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan memerlukan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2.      Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan.
3.      Kecilnya Margin keuntungan dan kemungkinan gagal
Karena wirausaha menggunakan keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka profit margin yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
1.2.       Beberapa kelemahan Wirausaha Indonesia.
Lebih rinci kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Sifat mentalitet yang meremehkan mutu
2.      Sifat mentalitet yang suka menerabas
3.      Sifat tak percaya kepada diri sendiri
4.      Sifat tak berdisiplin murni
5.      Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh.






SIFAT  YANG PERLU DIMILIKI  WIRAUSAHAWAN
Seorang wirausahawn haruslah seorang yang mampu melihat ke depan, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (BN. Marbun).
Ciri-ciri
Watak
·       Percaya diri
-        Kepercayaan (keteguhan)
-        Ketidaktergantungan,   kepribadian yang mantap
-        Optimisme
·       Berorientasi tugas dan hasil
-        Kebutuhan atau haus akan prestasi
-        Berorientasi laba atau hasil
-        Tekun dan tabah
-        Tekad, kerja keras, motivasi
-   Energik dan Penuh inisiatif.
·       Pengambil resiko
-        Mampu mengambil resiko
-        Suka pada tantangan
·       Kepemimpinan
-        Mampu memimpin
-        Data bergaul dengan orang lain
-        Menanggapi saran dan kritik
·       Keorisinilan
-        Inovatif (pembaharu)   -  Fleksibel
-        Banyak sumber            -  Serba bisa
-        Mengetahui banyak
·           Berorientasi ke masa depan
-        Pandangan ke depan
-        Perseptif
·       Kreativitas
-        Produk barang baru
-        Produk barang daur ulang
-        Produk barang modifikasi
Demikian banyak ciri khas wirausaha dan anda perlu memilikinya. Akan tetapi, jika tidak semua bisa anda miliki, tak jadi masalah, dengan memiliki sebagian pun cukup.
2.1.       Percaya Diri
Sifat-sifat utama di atas dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh pendapat dan saran orang lain. Akan tetapi, saran-saran orang lain jangan ditolak mentah-mentah, pakai itu sebagai masukan untuk dipertimbangkan, kemudian anda harus memutuskan segera. Anda harus optimis, orang optimis asal tidak ngawur, Insya Allah bisnisnya akan berhasil.
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan sudah mencapai tingkat maturity. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis. Dia tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini
2.2.       Pengambilan Resiko
Anak muda sering dikatakan selalu menyenangi tantangan. Mereka tidak takut mati. Inilah salah satu faktor pendorong anak muda menyenangi olah raga yang penuh dengan risiko dan tantangan, seperti balap motor di jalan raya, kebut-kebutan, balap mobil milik orang tuanya, tetapi contoh-contoh tersebut dalam arti negatif. Olah raga beresiko yang positif ialah panjat tebing, mendaki gunung, arung jeram, motor cross, karate atau olah raga bela diri dan sebagainya.
Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa didalam wirausaha yang juga penuh resiko dan tantangan seperti, persaingan, harga naik turun, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.
2.3.       Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masing individu. Namun sekarang ini, sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung kepada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang dipimpin.
Ada pemimpin yang disenangi oleh bawahan., mudah memimpin sekelompok orang, ia diikuti, dipercayai oleh bawahannya. Namun ada pula pimpinan yang tidak disenangi oleh bawahan, atau dia tidak senang pada bawahannya, ia banyak curiga pada bawahannya.
2.4.       Keorisinilan
Sifat orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinil disini ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetap produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.
2.5.       Berorientasi ke Masa Depan
Seorang wirausahawan haruslah prespektif, mempunyai visi masa depan, apa yang hendak dilakukan, apa yang ingin ia capai? Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh karena itu, faktor kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan, seorang wirausahawan harus menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.
Fadel Muhammad menyatakan ada tujuh ciri yang merupakan identitas melekat pada diri seorang wirausaha.
1.      Kepemimpinan
2.      Inovasi
3.      Cara Pengambilan Keputusan.
4.      Sikap Tanggap Terhadap Perubahan
5.      Bekerja Ekonomis dan Efisien.
6.      Visi Masa Depan.
7.      Sikap Terhadap Resiko
2.6.       Kreativitas
Sifat Keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. Apa yang dikatakan kreatif ? Carol Kinsey Goman menulis:
Contoh kegiatan kreatifitas:
-          Pencipta sepatu roda-gabungan antara sepatu dengan roda
-          Anak-anak menyusun permainan balok-balok, ia bisa berkreasi membuat berbagai bentuk susunan balok, yang tadinya belum ia kenal.
-          Seorang ibu membuat kejutan, masakan atau kue dengan resep baru sebagai hasil eksperimen nya.
-          Di laboratorium seorang siswa mencoba berbagai eksperimen.
Jadi kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur data variabel yang sudah ada sebelumnya.
Hubungan Kreatifitas dengan Intelegensi
 Kreatifitas dan intelegensi mempunyai perbedaan. Orang yang kreatif belum tentu intelegensinya tinggi dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat variasi hubungan kreatifitas dengan intelegensi yaitu:
1.      Kreatifitas rendah, intelegensi rendah
2.      Kreatifitas tinggi, intelegensi tinggi
3.      Kreatifitas rendah, intelegensi tinggi
4.      Kreatifitas tinggi, intelegensi rendah
Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreatifitas ini akan sangat menunjang kemajuan bisnisnya. Fenomena ini dapat dilihat pada masyarakat Jepang. Orang Jepang sangat terkenal dengan keuletan mereka, sehingga mengalami kemajuan luar biasa setelah Perang Dunia II. Apa sebenarnya rahasia orang Jepang tersebut ?
Perilaku positif orang Jepang sangat menunjang keberhasilan bisnis mereka antara lain:
1.       Orang Jepang selalu bertindak ekonomis, bahkan kadang-kadang terkesan pelit.
2.       Daya tahan dan kegigihan orang Jepang dalam bekerja sehingga mereka mampu berprestasi maksimal.
3.       Tidak cepat puas dengan hasil kerjanya.
4.       Mereka sanggup bekerja lama dan keras, tidak ingin cepat-cepat menduduki jabatan.
5.       Orang Jepang memiliki orientasi futuristik yang kuat. Pandangan mereka jauh ke depan, sehingga semua dapat direncanakan sejak dini, tidak terburu-buru. Mereka bekerja terencana, gigih, tabah, dan percaya diri.
Melalui kerja keras, mereka yakin dapat mencapai apa yang dimaksud "Satori" yaitu tingkat berfikir tertinggi pada orang Jepang. Satori adalah lintasan tilikan yang datang tiba-tiba, menemukan pemecahan masalah tiba-tiba. Satori terjadi tatkala berfikir logis, imajinatif, dan intuitif. Hal ini dapat dicapai dengan bekerja keras.
MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
Satu-satunya unsur terpenting dalam memformulasikan kesuksesan khususnya bidang kewirausahaan adalah mengetahui cara berhubungan baik dengan orang banyak. Para pengusaha yang telah berhasil dengan gemilang mengakui pentingnya peranan orang lain dalam kesuksesan mereka. A.H. Smith, mantan presiden perusahaan kereta api di Amerika Serikat, berkata, “Kereta api adalah 95 persen manusia dan 5 perse4nnya besi”. Pengamatannya menggambarkan apa yang diketahui orang-orang sukses lainnya serta telah dibuktikan oleh sejumlah studi ilmiah. Bila anda tahu kiat bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain, berarti 85 persen anda telah berada di jalan, menuju sukses dalam usaha, pekerjaan atau profesi apapun. Inipun berarti 99 persen anda telah memasuki jalan menuju kebahagiaan pribadi.
Perlu digaris bawahi bahwa hubungan dapat membuat kita berhasil ataupun sebaliknya. Mutu suatu hubungan misalnya dalam keluarga, pasangan hidup, akan menentukan bagaimana hubungan kita dengan anak-anak dan anggota keluarga yang lain. Hubungan keluarga kita turut menentukan bentuk hubungan kita dengan orang lain. Demikian pula mutu hubungan kita dengan sesama rekan, atasan dan pegawai, sebagian besar menentukan kesuksesan ataupun kegagalan kita dalam dunia usaha. Semua keahlian dan keterampilan teknis di dunia ini tidak akan dapat membuat seseorang mampu mencapai sesuatu yang diinginkan, kecuali jika ia bisa mengembangkan hubungan yang baik dengan orang lain. Bila anda ingin sukses dalam hidup ini, apa pun tujuan atau profesi yang anda pilih, anda harus belajar mengembangkan hubungan yang baik dengan orang banyak.
4.1.       Cara Menjalin Hubungan yang Baik dengan Orang lain
Kemampuan mengembangkan hubungan yang baik dengan orang lain bukanlah suatu hal yang sulit. Keterampilan orang yang baik tidak terbatas pada orang yang dilahirkan dengan kemampuan gaib, meskipun dalam hal ini banyak orang dilahirkan dengan ketajaman naluri yang luar biasa. Bagi kita umumnya kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk membina hubungan yang baik dapat kita pelajar. Di bawah ini ada 15 pedoman yang dapat membantu anda dalam membina hubungan yang baik dengan orang banyak.
1.      Jangan mementingkan diri sendiri
2.      Berikan mereka perhatian
3.      Kenali mereka lebih jauh
4.      Jangan anggap remeh nilai seseorang dengan siapa anda berhubungan
5.      Jangan mengambil keuntungan dari orang lain
6.      Mintalah nasehat atau bantuan
7.      Bawalah selalu “sesuatu”
8.      Jaga perasaan orang lain
9.      Bersiaplah memberikan pelayanan kepada orang lain
10.  Jadilah seorang pendengar yang baik
11.  Bicaralah dengan kata-kata yang sesuai dengan minat orang lain.
12.  Buatlah orang lain merasa penting
13.  Jadilah orang yang  dapat dipercaya dan  konsisten
14.  Hindari perdebatan
15.  Jadilah seorang pengamat manusia
4.2.       Orang yang Sukses Mengembangkan Komunikasi
Tantangan terbesar dalam berkomunikasi adalah mengerti pikiran, latar belakang dan proses berpikir pendengar anda. Bila anda tahu in, anda dapat mencegah banyak “gangguan komunikasi”. Sukses tidak dapat dicapai tanpa hubungan dengan orang lain. Namun benar juga bahwa bagaimana dan seberapa jauh dan dalamnya hubungan tersebut ditentukan oleh komunikasi. Keberhasilan suatu pernikahan, pekerjaan dan hubungan dengan orang lain sebagian besar bergantung pada kemampuan anda berkomunikasi..
 Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan bila kita mencoba berkomunikasi dengan orang lain.
1.      Berhentilah bicara
2.      Buatlah orang lain bersikap santai
3.      Bertanyalah
4.      Hilangkan gangguan
5.      Bersabarlah
6.      Bertimbang-rasalah
7.      Jangan mencoba berkomunikasi selagi marah
8.      Cegahlah berdebat dan mengecam
9.      Usahakanlah mendapatkan tanggapan dari pendengar anda
10.  Mintalah pendapat pendengar anda bila tampak ada perdebatan

PELUANG USAHA

                  Yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalah analisa kelayakan usaha tersebut. Tingginya biaya kegagalan menjadikan perlunya penelitian secara komprehensif dan sistematis variabel strategis yang menentukan kelayakan dan kemampuan memperoleh laba dari usaha baru tersebut dalam jangka panjang.
5.1.       Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Banyak dana telah dikeluarkan di dalam memulai usaha baru. Banyak pula usaha baru yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun dan hanya sedikit saja yang berhasil dalam usahanya. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wiraswastawan.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
1.      Pengetahuan pasar yang tidak memadai.
2.      Kinerja produk yang salah
3.      Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif.
4.      Tidak disadarinya tekanan persaingan
5.      Keusangan produk yang terlalu cepat
6.      Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
7.      Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada aset tetap dan kesulitan keuangan yang berkaitan. Masalah finansial tersebut merupakan salah satu penyebab kegagalan usaha baru.
Suatu analisis kelayakan yang komprehensif dan sistematis hendaknya mampu mengidentifikasi masalah di atas jika ada, dan menunjukkan cara untuk mengendalikannya. Rangkuman di atas menyatakan syarat-syarat yang penting bagi keberhasilan usaha baru di masa depan, pengetahuan pasar yang memadai, produk yang kompetitif yang menjalankan fungsinya dengan baik, kesadaran akan situasi persaingan, basis finansial yang memadai dengan strategi investasi yang tepat, serta waktu memulai usaha yang tepat. Persyaratan tersebut akan bisa dilakukan oleh manajemen yang kompeten. Hakekat dari analisa kelayakan bagi usaha baru yang dimaksudkan adalah menemukan jawaban bagi pertanyaan mendasar yang sangat sulit: apa yang akan dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan usaha baru (produk)? Bisakah dijual? Berapakah biayanya? Mampukah produk tersebut mendatangkan laba?
5.2.       Analisis kelayakan Teknis
Setiap gagasan kewirausahaan, produksi barang atau penyediaan jasa mempunyai aspek teknis yang harus dianalisis sebelum usaha implementasi gagasan dilaksanakan. Dua langkah penting di dalam proses ini adalah:
Evaluasi gagasan usaha baru hendaknya dimulai dengan identifikasi persyaratan teknis yang kritis terhadap pasar dan karenanya perlu untuk memenuhi harapan dari pelanggan potensial. Persyaratan teknis yang paling penting adalah sebagai berikut:
1)      Desain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya.
2)      Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan.
3)      Daya tahan bahan baku produk
4)      Bisa diandalkan, kinerja produk seperti yang diharapkan pada kondisi operasi normal.
5)      Keamanan produk tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasi normal
6)      Daya guna yang bisa diterima
7)      Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
8)      Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
9)      Kemudahan untuk diproduksi dan diproses
10)  kemudahan untuk ditangani
2.   Penilaian peluang-peluang pasar
Para wirausahawan selalu membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang pasar mereka. Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan. Riset pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisa secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa. Riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih baik. Riset pasar dapat membantu:
1.      Menemukan pasar yang menguntungkan
2.      memilih produk yang dapat dijual
3.      menentukan perubahan dalam perilaku konsumen
4.      meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik
5.      Merencanakan sasaran yang realistik
5.2.1.      Analisis Potensi Pasar
Penentuan dan evaluasi potensi pasar dari usaha bisnis baru yang direncanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yang relevan dengan pasar mengenai pelanggan potensial, memotivasi pembeliannya, kebiasaan membeli, dan dampak perubahan dalam karakteristik produk pada potensi pasar. Wirausahawan hendaknya menggunakan pendekatan ilmiah, mereka hendaknya bertumpu pada informasi obyektif mengenai pelanggan potensial, bisa memilah-milah informasi. Banyak wirausahawan yang mengabaikan keberadaan pasar, atau mereka hanya melakukan penelitian pasar untuk membenarkan keyakinan mereka. Wirausahawan yang bijak akan menggunakan sebagian besar waktu mereka untuk mengidentifikasi pasar potensial.
5.2.2.      Identifikasi Pasar potensial
Potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan, misalnya satu tahun. Estimasi potensi pasar melibatkan permintaan sekarang terhadap produk dan proyeksi kecenderungan pasar di masa mendatang. Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah sebagai berikut:
1.      Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa
2.      Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu kategori pelanggan yang relatif homogen.
3.      Menentukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen.
5.2.3.      Estimasi hubungan Harga (Biaya) – Volume
Konsep teoritis mengenai hubungan antara tingkat harga tertentu dan tingkat penjualannya dikenal sebagai elastisitas harga permintaan. Elastisitas ini mengukur kepekaan pembeli terhadap perubahan harga. Jika penurunan kecil pada harga menyebabkan peningkatan besar pada volume produk yang dijual, elastisitas harga permintaan adalah tinggi. Jika perubahan besar pada harga hanya menyebabkan perubahan kecil volume penjualan permintaan dikatakan sebagai tidak elastik (inelastis).
Skala ekonomi juga harus ditentukan; bagaimana biaya per unit akan berubah dengan semakin tinggi atau rendahnya tingkat produksi? Untuk menjawab pertanyaan ini wirausahawan hendaknya menentukan biaya total dari berbagai tingkat produksi dan biaya per unit keseluruhannya. Selanjutnya mungkin bisa diperoleh ukuran optimum dari perusahaan. Ukuran optimum didefinisikan sebagai ukuran yang dengan tingkat teknologi tertentu mempunyai biaya unit rata-rata produksi dan distribusi terendah.
5.2.4.      Sumber Informasi Pasar
Volume penjualan kemampuan mendatangkan laba yang mungkin ketika produk baru dipasarkan secara besar-besaran.
1.      Indikasi volume penjualan pada tingkat harga yang berbeda
2.      Indikasi berhasilnya strategi pemasaran tertentu.
3.      Informasi mengenai pengaruh penting yang membuat konsumen ingin membeli produk tersebut.
Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan peluang dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan. Proses uji coba mungkin juga mengungkapkan kelemahan atau kekurangan yang memerlukan perubahan drastis atau bahkan munculnya gagasan usaha baru. Pada kasus tersebut, uji coba pasar merupakan cara untuk mengurangi kerugian dan utang-utang.
5.2.5.      Arti Penting Studi Kelayakan Pasar
Walaupun penilaian peluang pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu, tugas yang rumit, adalah perlu bagi wirausahawan untuk melakukan studi kelayakan pasar dari pada terjun ke dalam usaha baru tanpa persiapan terlebih dahulu.
5.3.       Analisis Kelayakan Finansial
Analisa kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda, tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi sebagian besar usaha baru. Contohnya, komponen produk baru mungkin perlu dibuat dalam ruangan yang memerlukan investasi pada mesin produksi dan mungkin juga bangunan. Sebaliknya, pembuatan produk baru bisa disubkontrakkan kepada pensuplai di luar, disini perusahaan pada dasarnya menjadi gudang penyimpanan dan operasi pemasaran bisa dilakukan dengan investasi kecil dalam aset tetap. Pada kasus ini mungkin margin laba dari perusahaan sangat kecil. Akan tetapi, pengembalian total dari modal yang diinvestasikan bisa lebih tinggi dibandingkan kasus operasi terintegrasi penuh di atas. Contoh di atas menunjukkan perbedaan kelayakan finansial dari usaha baru. Diagram pulang pokok menunjukkan alternatif A (membeli dari sumber luar) dengan biaya tetap rendah tetapi biaya variabel yang relatif tinggi dan alternatif B (dibuat di pabrik sendiri) dengan biaya tetap yang tinggi dan biaya variabel yang rendah.
Analisis kelayakan finansial dari usaha baru memerlukan pemilihan alternatif untuk diterapkan. Pendekatan aanalitis bagi malah ini dipusatkan pada empat langkah dasar:
1.       Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana-dana yang diperlukan untuk operasional.
2.       Penentuan sumber daya finansial yang tersedi serta biaya-biayanya, yaitu berupa pencapaian sumber dan dana biaya modal.
3.       Penentuan aliran kas di masa depan yang bisa diharapkan dari operasi dengan cara analisa aliran kas pada selang waktu yang relatif singkat, biasanya bulanan.
4.       Penentuan pengembalian yang diharapkan melalui analisa pengembalian dari investasi.
5.3.1.      Kebutuhan Finansial Total
Langkah pertama dalam perhitungan kelayakan finansial adalah analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail yang harus dipenuhi usaha baru di masa depan.
Perkiraan untuk tiap kategori pengeluaran hendaknya sedetail mungkin untuk tiap periode dan hendaknya diperhatikan secara seksama ketika tiba waktunya pembayaran tersebut. Di dalam membuat peramalan kebutuhan finansial yang diharapkan tersebut, harus diingat bahwa kondisi dinamis seperti perubahan harga mungkin akan sangat meningkatkan pengeluaran permulaan dan operasional. Demikian pula, ketika perusahaan berkembang mungkin memerlukan lebih banyak kas untuk menutupi investasi persediaan dan aset tetap dan mengalami kesenjangan dalam mengumpulkan piutang yang semakin besar.
Variabel paling penting yang mempengaruhi kebutuhan finansial perusahaan adalah proyeksi volume penjualan. Peramalan penjualan biasanya cenderung dibesarkan angkanya dalam proyeksi kebutuhan finansial. Oleh karena itu, peramalan penjualan yang dibuat dengan hati-hati menjadi dasar bagi proyeksi kebutuhan finansial. Untuk tujuan ini perlu menetapkan rasio antara tingkat penjualan dan jenis-jenis pengeluaran yang dibutuhkan. Contoh, mungkin bisa ditetapkan bahwa investasi tetap yang diperlukan adalah 30 persen dari penjualan. Karena rasio tersebut stabil, rasio tersebut mungkin bisa digunakan untuk memproyeksikan kebutuhan finansial.
5.3.2.      Sumber Daya Finansial yang Tersedia dan Biaya-Biayanya
Langkah kedua dalam analisa kelayakan finansial adalah proyeksi sumber daya finansial yang tersedia. Dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan.
Di dalam menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Sumber dana jangka pendek umumnya adalah sumber dana yang dijadwalkan untuk dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Dua sumber pokok adalah kredit perdagangan dari pensuplai dan digambarkan sebagai utang dagang. Dan pinjaman jangka pendek dari bank atau lembaga keuangan lainnya. (Faktoring, penjualan piutang dagang, juga merupakan sumber dana jangka pendek. Anjak piutang cenderung mahal untuk perusahaan baru dan tidak dipertimbangkan dalam analisis kelayakan finansial)
Suku bunga pinjaman jangka pendek dari bank-bank komersial tergantung pada jenis keamanan yang bisa diberikan peminjam dan suku bunga umum yang berlaku di pasar. Bank-bank berbeda sikapnya terhadap resiko. Sebagai akibatnya, mereka menetapkan suku bunga yang berbeda seusai dengan resiko yang diperhitungkan oleh bank.
5.3.3.      Aliran kas yang Diantisipasi
Ketika proyeksi penjualan, kebutuhan modal yang berkaitan, dan sumber daya finansial yang tersedia diketahui, bisa ditentukan aliran kas yang diantisipasi dan cara mengatasi aliran kas negatif.
Adalah penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu. Setiap perusahaan membutuhkan saldo kas minimum untuk keadaan darurat. Aliran kas negatif ditambah saldo kas minimum memberikan jumlah yang harus dibiayai. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi sumber dana untuk memenuhi kebutuhan finansial setiap periode.
Aliran kas netto dari usaha baru cenderung sangat negatif pada awal tahun. Pada akhirnya aliran kas tersebut harus positif dan menghasilkan laba sehingga usaha tersebut berhasil.
5.3.4.      Pengembalian investasi yang Diantisipasi
Analisa kelayakan usaha baru terakhir adalah apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan. Cara menghitung tingkat pengembalian adalah dengan menghubungkan pendapatan rata-rata yang diharapkan selama periode waktu tertentu dengan jumlah investasi total (pengembalian dari investasi). Atau nilai bersih dari perusahaan hasil saham (return on equity). Kedua resiko tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil potensial dari peluang investasi alternatif. Dari perbandingan ini wiraswastawan bisa menilai apakah hasil yang diharapkan dari usaha baru bisa diterima.
Cara lainnya adalah dengan menghitung sekarang dari aliran kas netto yang diharapkan dengan menggunakan biaya modal sebagai tingkat diskonto, menghubungkan jumlah dari aliran kas netto yang didiskonto dengan investasi total selama periode waktu tertentu yang menghasilkan rasio pengembalian investasi yang merupakan nilai sekarang dari probabilitas yang diantisipasi. Cara ketiga untuk menghitung rasio pengembalian dari investasi adalah dengan menggunakan apa yang dinamakan sistem Du Pont dari analisis finansial. Pendekatan ini memberikan beberapa rasio dan menunjukkan bagaimana rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan kemampuan menghasilkan laba dari investasi.
5.4.       Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis ketrampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional. Bahkan jika produk baru yang dihasilkan perusahaan sangat baik dan sumber daya finansial melimpah adalah orang-orang yang merupakan sumber keberhasilan organisasi. Evaluasi kebutuhan personalia total dan ketrampilan manajerial yang dibutuhkan adalah syarat analisis usaha baru. Analisis ini mensyaratkan dijawabnya tiga pertanyaan berikut :
1.      Jenis ketrampilan dan bakat personalia yang bagaimana yang tersedia dan struktur organisasi apa yang ada?
2.      Jenis organisasi apa dan ketrampilan apa yang pada akhirnya dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif?
3.      Ketrampilan dan bakat apa yang akan dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh?
5.5.       Analisis Persaingan
Praktis semua bisnis usaha dalam perekonomian akan menghadapi persaingan. Perusahaan baru tidak akan bisa bertahan jika ia tidak memberikan dan mempertahankan keuntungan persaingan seperti produk yang bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik, waktu penyerahan yang lebih singkat, atau harga yang relatif lebih rendah. Studi kelayakan usaha baru harus memasukkan analisa tekanan persaingan dan tindakan yang akan diambil oleh pesaing terhadap tekanan tersebut. Analisa ini hendaknya dilakukan secara terpisah dari analisis kelayakan pasar, walaupun masalah-masalah yang dihadapi saling berhubungan.
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan persaingan: 1) persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama; 2) tekanan tidak langsung dari barang substitusi (pengganti).
Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas berikut.
1.      Identifikasi pesaing besar potensial
2.      Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi usaha yang direndahkan.
3.      Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari usaha yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
Analisa ini mengungkapkan apakah usaha baru yang direncanakan memberikan keuntungan persaingan yang memadai pada produknya sehingga mampu menghadapi tekanan persaingan dari pesaing langsung maupun tidak langsung.

JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

6.1. Mau Kerja Keras (Capacity for Hard Work)
Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Rasulullah sangat marah melihat orang  pemalas dan suka berpangku tangan. Bahkan beliau secara simbolik memberi hadiah kampak dan tali kepada seorang lelaki agar mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke pasar. Demikian pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh. Jangan tidur sesudah subuh cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk hari itu. Akhirnya laki-laki itu sukses dalam  hidupnya.
Sikap kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini unsur disiplin memainkan peranan penting. Sebab, bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu, sesuai irama kehidupan, bangun pagi, siap-siap untuk kerja, mulai kerja, istirahat  (tidak terlalu lama dan seterusnya sampai malam tiba. Malam hari ia tidur (tidak begadang sampai larut malam). Ada satu lagi elemen penting dalam keberhasilan kerja keras, yaitu berserah diri kepada Allah Swt. Dengan selalu berdoa kepada-Nya “Ya Allah perbaikilah nasibku, …dst”. Insya Allah kerja keras yang diiringi dengan do’a akan memperoleh sukses seorang mahasiswa yang belajar keras tiap malam plus dua setelah  shalatnya. Insya Allah soal-soal ujian akan muncul dari materi yang sudah ia pelajari dan nilai A gampang diraih.
6.2. Bekerjasama dengan Orang Lain (Getting Thing one With  and Through people)
Perbanyaklah teman dengan orang-orang di bawah ataupun dengan orang-orang di atas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh serta disiplin menghadapi atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan tenaga orang lain, maka tujuan mudah tercapai. Inilah yang disebut “manajemen” yaitu ilmu atau seni menggunakan tenaga orang  lain untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Seorang wirausahawan mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. Dia tidak suka fitnah, sok hebat, arogan, tidak suka menyikut, menggunting dalam lipatan, menohok kawan seiring dan sebagainya. Dia harus berperilaku yang menyenangkan bagi semua orang, sehingga memudahkannya bekerja sama dalam mencapai keberhasilan.
6.3.  Penampilan yang Baik (Good Appearance)
Ini bukan berarti penampilan body face/muka yang elok atau paras cantik. Akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur, disiplin. Banyak orang  tertipu dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang  dimana-mana dan akan sukses bekerja sama dengan siapa saja.
Seorang lulusan sekolah menengah atau alumni sebuah perguruan tinggi melamar dan diterima bekerja di sebuah perusahaan. Dia berpenampilan baik seperti diceritakan di atas, maka dengan cepat ia naik pangkat menduduki posisi kunci dalam  perusahaan tersebut.
6.4. Yakin (Self Confidence)
Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha, jangan ragu dan bimbang. Niatlah bekerja baik, kemudian berserah diri, tawakal kepada Allah Swt.
Self-confidence ini diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak Ragu-ragu. setiap hari otaknya selalu berputar membuat rencana dan perhitungan-perhitungan alternatif. Dia bisa saja menguji buah pikirannya dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun yang kontra dengan rencananya.
6.5. Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah pertimbangan  yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang  lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan terbaik.
6.6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)
Zaman sekarang pendidikan adalah nomor satu. Tenaga tak terdidik harganya murah sekali. Sebaliknya orang terdidik, memiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar mahal. Benarlah Rasulullah yang mewajibkan semua Muslim menuntut ilmu dari ayunan sampai ke liang kubur. Pendidikan ini bukan berarti harus masuk perguruan tinggi, melainkan pendidikan dalam bentuk kursus-kursus, penalaran di kantor, membaca buku, dan sebagainya.
Pendidikan college dalam bentuk diploma akan sangat membantu seseorang menemukan dan mengembangkan jiwa serta operasional wirausaha. Akan tetapi, hal yang penting disini ialah adanya tambahan pengetahuan.
6.7. Ambisi untuk Maju (Ambition Drive)
Kita jangan loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus punya semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tangan, biasanya banyak berhasil dalam kehidupan. Adapun jenis pekerjaan yang dilakukan profesi apapun yang dihadapi, Kita harus mampu melihat ke depan dan berjuang untuk menggapai apa yang diidam-idamkan.
6.8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam  bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan  tutur kata yang enak didengar, mampu menarik perhatian orang lain. komunikasi baik, diikuti dengan perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu  seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat mencapai puncak karir.